Solusi Mempertahankan Perusahaan Dalam Persaingan ( PT. SAMSUNG ELECTRONICS INDONESIA)


PT. SAMSUNG ELECTRONICS INDONESIA
GALAXY™

Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada srategi pemasaran yang dijalankan. Produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level paling bawah .
         Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah banyaknya saingan di dalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan bisnis. Persaingan yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus terjadi harus dapat dijadikan pelajaran oleh manajemen pemasaran agar dapat secara proaktif mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa sekarang dan akan datang.
Berdasarkan uraian diatas, penulis akan mengambil salah satu contoh perusahaan yaitu PT Samsung Electronics Indonesia dalam memasarkan produk smartphone android mereka, GALAXY™.

Situasi dan kondisi yang dihadapi perusahaan, dalam melakukan kegiatan pemasaran yaitu :
1.     Perusahaan berkompetisi dalam emerging industry
2.     Perusahaan berkompetisi dalam turbulent, high-velocity markets
3.     Perusahaan berkompetisi dalam industri yang sudah mapan (maturing industry)
4.     Perusahaan berkompetisi dalam fragmented industries
5.     Perusahaan mengejar pertumbuhan pesat
6.     Perusahaan berada pada industry leadership positions
7.     Perusahaan berada pada posisi runner-up

Perusahaan yang berkompetisi dalam industri baru (emerging industry)
Industri yang bergerak dalam bisnis produk baru. Contoh produk dari industri ini seperti smartphone dengan sistem operasi android. Perusahaan harus berusaha membangun posisi aman dengan menyempurnakan teknologi, menambah karyawan, membangun atau memperoleh fasilitas, meningkatkan fitur yang dimiliki oleh smartphone, memperluas distribusi dan berusaha agar produk yang ditawarkan dapat diterima oleh masyarakat.

Tantangan yang dihadapi perusahaan dalam emerging industry:
Akan ada banyak spekulasi mengenai bagaimana perusahaan akan berfungsi, seberapa cepat perusahaan akan berkembang, dan seberapa besar perusahaan akan berkembang. Hal tersebut dikarenakan pasar tempat perusahaan beroperasi merupakan pasar baru sehingga data historis yang tersedia sedikit. Data historis diperlukan untuk membuat proyeksi penjualan dan laba.
Teknologi yang digunakan untuk pembuatan produk untuk emerging industry merupakan technological know-how atau multifaceted technology. Technological know-how dikembangkan di dalam perusahaan pionir, sementara multifaceted technology terdiri dari upaya-upaya kolaboratif atau paralel dari beberapa perusahaan dan mungkin menjadi persaingan dalam pendekatan teknologi. 
Seringkali tidak ada kesepakatan tentang teknologi mana yang akan menang atau attribut produk mana yang akan memuaskan keinginan/harapan pembeli. Penulis mengambil contoh kasus saat berbagai smartphone dari masing-masing vendor yang memasarkan produk dengan sistem operasi android bersaing untuk mendapatkan tempat di masyarakat. Selama kekuatan pasar belum menentukan/memilih, kualitas dan performa produk-produk dianggap sama.
Hambatan untuk masuk ke dalam emerging industry cenderung rendah sehingga baik perusahaan baru maupun perusahaan yang sudah mapan dapat dengan mudah memasuki industri ini jika industri ini dianggap berprospek bagus atau kehadirannya dianggap sebagai ancaman bagi perusahaan.
Karena semua pembeli dalam emerging industry merupakan first-time users, maka tugas pemasaran adalah mendorong pembelian awal dan mengutamakan hal-hal yang menjadi perhatian konsumen seperti product features, performance reliability, dan conflicting claims dari perusahaan pesaing.
Banyak pembeli potensial yang berekspektasi produk generasi pertama akan segera berkembang sehingga mereka menunda pembelian sampai teknologi dan desain produk matang serta produk generasi kedua atau ketiga muncul di pasar.
Terkadang perusahaan menghadapi masalah dalam mempertahankan suplai bahan mentah dan komponen (sampai pemasok siap untuk memenuhi kebutuhan industri).
Perusahaan yang kekurangan modal untuk mendukung kebutuhan penelitian & pengembangan dan melalui beberapa tahun yang belum optimal sampai produk diterima, kemungkinan berakhir dalam keadaan merging dengan pesaing atau diambil alih oleh pihak luar.

Dua critical strategic issues yang dihadapi perusahaan dalam emerging industry:
1.        Bagaimana membiayai operasi awal sampai penjualan dan pendapatan jadi mapan ?
2.     Segmen pasar yang mana dan keunggulan kompetitif apa yang ingin dicapai untuk mempertahankan posisi front-runner ?

Agar sukses dalam emerging industry, perusahaan-perusahaan pada umumnya harus menggunakan salah satu atau lebih cara berikut:
·   -    Berusaha untuk menjadi industry leader pada masa awal. Strategi yang berfokus pada diferensiasi, khususnya pada keunggulan teknologi atau produk, menawarkan kesempatan terbaik untuk memperoleh keuntungan kompetitif pada masa awal.
·     -  Berusaha keras menyempurnakan teknologi, meningkatkan kualitas produk dan membangun perfomance features tambahan yang menarik.
·    -   Mengadopsi secepat mungkin teknologi yang mendominasi. Namun perusahaan harus berhati-hati atas teknologi dan desain produk yang dipilihnya, terutama ketika terdapat banyak teknologi yang bersaing, R&D memakan banyak biaya, dan teknologi berkembang pesat.
·     -  Membentuk strategic alliances dengan pemasok-pemasok utama/kunci agar memperoleh akses untuk berspesialisasi dalam skills¸ kemampuan teknologi, dan material, atau komponen-komponen penting.
·       -    Memperoleh atau membentuk aliansi dengan perusahaan-perusahaan lain yang memiliki keahlian teknologi yang berhubungan atau melengkapi teknologi perusahaan sebagai sarana untuk mengungguli pesaing dalam hal teknologi.
·        -     Berusaha memperoleh keunggulan sebagai first mover terkait dengan komitmen awal terhadap teknologi.
·     -   Menarik new customer groups, new user applications, dan memasuki daerah geografis baru (misalnya dengan strategic partnership atau joint ventures jika sumber daya finansial menjadi kendala).
·       -  Pertama menciptakan product awareness dengan membuat murah dan mudah bagi first-time buyers untuk mencoba produk generasi pertama dari perusahaan. Kemudian periklanan berfokus pada peningkatan frekuensi dan membangun loyalitas merek.
·       -   Menggunakan potongan harga untuk menarik price-sensitive buyers.


Perusahaan berkompetisi dalam turbulent, high-velocity market
Turbulent, high-velocity markets yang dimaksud di sini adalah industri yang situasinya dikarakteristikkan dengan perubahan teknologi yang pesat, siklus hidup produk yang pendek karena masuknya pesaing baru ke dalam pasar, gerakan-gerakan kompetitif yang sering dilakukan oleh pesaing, dan fast-evolving customer requirement and expectation. Biasanya terjadi pada pasar perangkat keras dan lunak PC, video games, jaringan, telekomunikasi wireless, peralatan medis, bioteknologi, dan semua industri internet.

Untuk menghadapi persaingan yang ketat, perusahaan dapat mengambil salah satu sikap berikut:
a)      Reacting to change, yaitu merespon produk baru pesaing dengan cara menawarkan produk yang lebih baik, melayani perubahan selera dan permintaan pembeli dengan redesign atau repackaging produk, atau mengubah fokus iklan pada atribut produk yang lain. Reacting to change merupakan strategi defensif sehingga cenderung tidak menciptakan peluang baru bagi perusahaan saingan.
b)      Anticipating change, yaitu menganalisis perubahan yang akan terjadi, kemudian rencana untuk menghadapinya, lalu melaksanakan rencana tersebut ketika perubahan terjadi (dengan penyesuaian seperlunya).
c)      Leading change, yaitu dengan menjadi yang pertama dalam menawarkan produk atau jasa baru. Leading change merupakan strategi ofensif.

Perusahaan berkompetisi dalam industri yang sudah mapan (maturing industry)
Maturing industry adalah industri yang pertumbuhannya telah bergerak dari pesat menjadi lambat dan semua pembeli potensial telah menjadi pengguna produk industri tersebut. Beberapa strategic moves yang dapat memperkuat posisi kompetitif perusahaan dalam maturing industry adalah pengurangan lini produk, meningkatkan efisiensi value chain, memotong biaya, meningkatkan penjualan pada customer yang telah ada, meluaskan operasi ke tingkat internasional, memperkuat jaringan.

Perusahaan berkompetisi dalam fragmented industries
Karakteristik fragmented industries adalah tidak adanya market leader yang memiliki jumlah pangsa pasar terbesar atau dengan kata lain widespread buyer recognition. Contoh dari industri ini adalah dimana saat ini pasar smartphone berbasis sistem operasi android telah merajai seluruh dunia, bertumbuh dengan sangat cepat, meninggalkan sistem operasi smartphone lain.
Strategi-strategi kompetitif pada fragmented industry meliputi:
  1. Merancang dan menerapkan “formulafacilities. Biasanya strategi ini diterapkan pada bisnis restoran atau ritel yang beroperasi di lebih dari satu lokasi dengan merancang standardized outlet di lokasi yang strategis, biaya minimal dan mengoperasikannya secara cost-effectively.
  2. Menjadi low-cost operator dengan membuat biaya overhead operasi rendah, produktivitas tinggi/biaya tenaga kerja murah, lean capital budget, dan mengutamakan efisiensi seluruh operasi.
  3. Berspesialisasi berdasarkan tipe produk, yaitu dengan fokus pada satu kategori produk atau jasa.
  4. Berspesialisasi berdasarkan tipe costumer. Perusahaan dapat fokus pada sebuah market niche dalam fragmented industry.
  5. Fokus pada daerah geografis tertentu. Sebuah perusahaan dalam fragmented industry mendominasi industri secara keluruhan namun perusahaan dapat mendominasi pada daerah lokal atau regional tertentu.
Perusahaan mengejar pertumbuhan pesat
Perusahaan yang menekankan pada pertumbuhan revenues dan earning yang pesat atau di atas rata-rata dari tahun ke tahun, harus merumuskan strategic initatives yang mengakomodasi tiga horizon waktu:
Horizon 1 : “Short-jump”, yaitu strategic initatives yang bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan posisi perusahaan.
Horizon 2 : “Medium-jump”, yaitu strattives untuk meningkatkan sumber daya dan kemampuan yang ada dengan memasuki bisnis baru yang berprospek.
Horizon 3 : “Long-jump”, yaitu strategic initiatives untuk mendirikan venture pada bisnis yang sebelumnya belum pernah ada.

Perusahaan berada pada industry leadership positions
Strategi yang dapat dilakukan perusahaan yang merupakan industry leader adalah bertahan pada strategi ofensif, strategi untuk memperkuat dan mempertahankan posisi perusahaan.

Perusahaan berada pada posisi runner-up
Tujuh strategi yang dapat dilakukan runner-up companies:
  1. Strategi ofensif untuk membangun pangsa pasar.
  2. Growth-via-acquisition strategy              6. Distinctive-image strategy
  3. Vacant-niche strategy                              7. Content follower strategy
  4. Specialist strategy
  5. Superior product strategy